tag:blogger.com,1999:blog-90814200565750667282024-03-28T20:29:51.062-07:00PAUDTempat Mengenal Buah Hati & Anak Didik Anda..De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-69040197442315558362013-01-15T21:25:00.002-08:002013-01-15T21:27:38.312-08:00Pengertian Perkembangan Intelektual dan Kognitif anak<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQcSJJEZBz0_KeXnn_J8-X4XdEjZPGlWdpp-BxQMjeVIlpqCGPi9YBpeWY_6bEMfD_mZ3pLnm25opAkcjm_qPhAQrYMkapLjSSM6xSNZKG6SUkg9NmUosbewnMAKZnHWMlnaMThD95hPwC/s1600/kidscircle.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQcSJJEZBz0_KeXnn_J8-X4XdEjZPGlWdpp-BxQMjeVIlpqCGPi9YBpeWY_6bEMfD_mZ3pLnm25opAkcjm_qPhAQrYMkapLjSSM6xSNZKG6SUkg9NmUosbewnMAKZnHWMlnaMThD95hPwC/s320/kidscircle.jpg" width="320" /></a></div>
Dalam Artikel kali ini kita akan berbicara tentang teori dan dasar <b>pengertian perkembangan intelektual anak</b>. Banyak para pakar yang mendifinisikan <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2013/01/sekilas-tentang-perkembangan.html">perkembangan intelektual anak</a></i> sesuai dengan peta dan cara pandang mereka masing-masing. Berikut akan kami kemukakan beberapa pendapat para pakar tentang perkembangan anak dalam sisi intelektual atau <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/perkembangan-intelektual-dan-kognitif.html">kognitif</a></b> : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah<b> intelek</b> berasal dari bahasa Inggris intellect yang menurut Chaplin (1981) diartikan sebagai :<br />
1. Proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan<br />
menilai, dan kemampuan mempertimbangkan;<br />
2. Kemampuan mental atau intelegensi.</div>
<a name='more'></a>Menurut Mahfudin Shalahudin (1989) dinyatakan bahwa “intelek” adalah akal budi atau inteligensi yang berate kemampuan untuk meletakkan hubungan dari rposes berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelligent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat.<br />
<br />
Istilah <b>inteligensi</b>, semula berasal dari bahasa Latin intelligere yang berarti menghubungan atau menyatukan sama lain (Bimo Waalgito, 1981). Menurut William Stern, salah seorang pelopor dalam penelitian inteligensi, menyatakan inteligensi adalah kemampuan untuk menggunakan secara tepat alat-alat bantu dan pikiran guna dan pikiran guna menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan baru (Kartini Kartono, 1984). Sedangkan Leis Hedison Terman berpendapat bahwa inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak (Patty F, 1981). Di sini Terman membedakan antara concrete ability yaitu kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat konkret abstract ability, yaitu kemampuan yang bersifat abstrak. Orang dikatakan inteligen, menurut Terman, jika orang tersebut mampu berpikir abstrak dengan baik.<br />
<br />
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa <b>pengertian intelek</b> tidak berbeda dengan pengertian inteligensi yang memiliki arti kemampuan untuk melakukan abstraksi,serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Jean Piaget mendefenisikan intellect adalah akal budi berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses berpikir yang lebih tinggi (Bybee dan Sund, 1982). Sedangkan intelligence atau inteligensi menurut Jean Piaget diartikan sama dengan kecerdasan yaitu seluruh kemampuan berpikir dan bertindak secara adaptif, termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berpikir, mempertimbangkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan. Jean Piaget mengatakan bahwa inteligensi adalah seluruh kemungkinan koordinasi yang memberi struktur kepada tingkah laku suatu organisme sebagai adaptasi mental terhadap situsi baru. Dalam arti sempit, inteligensi operasional, termasuk pula tahapan-tahapan yang sejak dari periode sensorimotoris sampai dengan operasional formal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga Bermanfaat !!</div>
De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-82384999846688631132013-01-15T20:55:00.001-08:002013-01-15T21:25:46.833-08:00Sekilas Tentang Perkembangan Intelektual Anak<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoJPvpjeflQJ6xUbF9KSMQM1PbJUs8KI7EZ_vUQlUWOO56Qgz9Qwnx2emXBSLIhbQiY3WPybKgGJr2GS87jV5YltL3SPAPcxDC-WixjGADactr0vhisoTHm-IR7eoOaBDLriLoIb8BhHWJ/s1600/Bayi-bermain.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoJPvpjeflQJ6xUbF9KSMQM1PbJUs8KI7EZ_vUQlUWOO56Qgz9Qwnx2emXBSLIhbQiY3WPybKgGJr2GS87jV5YltL3SPAPcxDC-WixjGADactr0vhisoTHm-IR7eoOaBDLriLoIb8BhHWJ/s200/Bayi-bermain.jpg" width="200" /></a>Pengertian <b>perkembangan anak</b> memiliki definisi yang variatif. Begitu juga dengan pengertian <i>perkembangan intelektual anak</i> atau biasa disebut <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/perkembangan-intelektual-dan-kognitif.html"><b>perkembangan kognitif</b></a> pada <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tujuan-pendidikan-anak-usia-dini-paud.html"><i>anak usia dini</i></a>. Gambaran sekilas tentang <u>perkembangan anak</u> kali ini diharapkan mampu memberi inspirasi pada seluruh pendidik baik orang tua ataupun guru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Integrasi atau sering banyak digunakan dengan sebutan kecerdasan, merupakan suatu karunia yang dimiliki individu untuk mengembangkan dan mempertahankan hidupnya, serta bagaimana ia berusaha menghambakan dirinya kepada PenciptaNya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Ketika baru lahir seorang anak sudah mempunyai kecerdasan, hanya sangat bergantung pada orang lain untuk memenuhi <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/gangguan-perkembangan-bahasa-anak.html"><b>perkembangan</b></a> hidupnya. Dalam <i>perkembangannya</i> anak makin meningkatkan berbagai kemampuan untuk mengurangi ketergantungan dirinya pada orang lain dan berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.<br />
<br />
Perkembangan intelek sering juga dikenal di dunia <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/dongeng-dan-psikologi-anak-usia-dini.html"><b>psikologi</b></a> maupun <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pentigkah-pendidikan-anak-usia-dini.html"><b>pendidikan</b></a> dengan istilah <i><b>perkembangan kognitif</b></i>. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses <u>psikologis</u> yang didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan serta kegiatan mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persolan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan. <br />
<br />
<b>Kecerdasan (intelegensi)</b> individu berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya begitu juga dengan alamnya. Maka dengan itu individu mempunyai kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi kecerdasan dasa yang dimiliki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, itulah gambaran sekilas tentang <b>perkembagan intelektual dan kognitif</b> pada seorang anak. Semoga mampu memberikan nilai lebih pada para pembaca. Amin !!</div>
De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-70842028261865265592012-02-02T08:32:00.000-08:002012-02-02T08:33:34.220-08:00Download Gratis untuk Pembaca paudbook<div style="text-align: justify;"><b>Download Gratis untuk Pembaca paudbook</b></div><div style="text-align: justify;">Hari ini penulis pingin bagi-bagi ebook buat para pembaca <b>blog paudbook</b>. Mungkin sudah saatnya penulis berbagi apa yang sudah penulis dapat. Sebagai ucapan rasa terima kasih penulis kepada para pembaca dan sebagai dedikasi penulis untuk mendukung pendidikan anak khususnya di lembaga <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">pendidikan anak usia dini</a> </i>(<b>paud</b>) dan <u>taman kanak-kanak</u>.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penulis sudah menyiapkan <i>5 ebook</i> beserta linknya untuk pembaca <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/02/download-gratis-untuk-pembaca-paudbook.html">download secara gratis</a></i>. Silahkan anda cek ebook dan link downloadnya di bawah :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li>Tips buat pendidikan anak (klik <a href="http://filemy.net/1bd9" target="_blank">disini</a> untuk download)</li>
<li>Cara Mendidik Anak (klik <a href="http://filemy.net/7b6f004d7" target="_blank">disini</a> untuk download)</li>
<li>Belajar Membaca dan Menulis (klik <a href="http://filemy.net/5076" target="_blank">disini</a> untuk download)</li>
<li>Belajar Menulis Huruf Hijaiyah seri-1 (klik <a href="http://filemy.net/1250b8f71" target="_blank">disini</a> untuk download)</li>
<li>Belajar Menulis Huruf Hijaiyah seri-2 (klik <a href="http://filemy.net/f434" target="_blank">disini</a> untuk download)</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut 5 <b>ebook</b> beserta linknya yang bisa anda <u>download secara gratis</u>. Jangan lupa berlangganan artikel kami melalui email anda atau melalui akun facebook untuk mendapat pemberitahuan lebih lanjut tentang update artikel kami. Dan jangan lupa bergabung juga dengan blog ini dengan mendaftar secara gratis di blog ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Semoga Bermanfaat !!</div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-46599372780812185152012-01-28T04:46:00.000-08:002012-01-28T04:49:23.593-08:00Bagaimana Proses Pembentukan Karakter Anak?<div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana Proses Pembentukan Karakter Anak</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Bagaimana Proses Pembentukan Karakter Anak?" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLAOY_k9xbPcp4rhJP65RJ-05EHZMNfvAfobIC3LxAA-hw3d2laHaET80PDyc6-ioC_TVzXy7Dq7ttXsrkxm_eXgocFCGbaeSHHlBgTmrPl__aD9ZW3U2mtJffCRJsS8193hT77-vzkWpR/s1600/pembentukan+karakter+anak.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLAOY_k9xbPcp4rhJP65RJ-05EHZMNfvAfobIC3LxAA-hw3d2laHaET80PDyc6-ioC_TVzXy7Dq7ttXsrkxm_eXgocFCGbaeSHHlBgTmrPl__aD9ZW3U2mtJffCRJsS8193hT77-vzkWpR/s200/pembentukan+karakter+anak.jpg" width="180" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dalam <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/aspek-aspek-perkembangan-anak-usia-dini.html" target="_blank">perkembangannya</a> anak pasti akan mengalami yang dinamakan pembentukan karakter. Kira-kira anda sudah faham belum tentang Karakter anak?. Kalau belum anda bisa review artikel sebelumnya tentang karakteristik anak usia dini. Sebagai orang tua ataupun sebagai seorang pendidik di <a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">pendidikan anak usia dini </a>atau biasa disingkat dengan <b>paud</b>, begitu juga pendidik di jenjang <i>taman kanak-kanak</i> ataupun sekolah dasar akan cenderung menemui yang dinamakan proses pembentukan karakter anak. Untuk lebih memahami tentang proses pembentukan karakter anak, anda bisa membaca gambaran dan ilustrasi dibawah ini.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Suatu hari seorang <i>anak laki-laki</i> sedang memperhatikan sebuah kepompong, eh ternyata di dalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong. Kelihatannya begitu sulitnya, kemudian si anak laki-laki tersebut merasa kasihan pada kupu-kupu itu dan berpikir cara untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar dengan mudah. Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting dan membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dari sana. Alangkah senang dan leganya si anak laki laki tersebut.Tetapi apa yang terjadi? Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana. Tetapi kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang, hanya dapat merayap. Apa sebabnya?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ternyata bagi seekor kupu-kupu yang sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yang mana pada saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada suatu cairan didalam tubuhnya yang mengalir dengan kuat ke seluruh tubuhnya yang membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan tersebut maka sayapnya tidak dapat mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itulah potret singkat tentang <b>pembentukan karakter anak</b>, akan terasa jelas dengan memahami contoh kupu-kupu tersebut. Seringkali orangtua dan guru, lupa akan hal ini. Bisa saja mereka tidak mau repot, atau kasihan pada anak. Kadangkala Good Intention atau niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. Kadangkala kita sering membantu mereka karena kasihan atau rasa sayang, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Memandulkan kreativitasnya, karena kita tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya justru menjadi kuat dan berkarakter.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada satu anekdot yang sering saya sampaikan pada rekan saya, ataupun peserta seminar. Enak mana makan mie instant dengan mie goreng seafood? Umumnya mereka yang suka mie pasti tahu jika mie goreng seafood jauh lebih enak dari mie goreng instant yang hanya bisa dimasak tidak kurang dari 3 menit. Apa yang membedakan enak atau tidaknya dari masakan mie tersebut? Prosesnya!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sama halnya bagi <u><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/bagaimana-proses-pembentukan-karakter.html">pembentukan karakter seorang anak</a></u>, memang butuh waktu dan komitmen dari orangtua dan sekolah atau guru (jika memprioritaskan hal ini) untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter. Butuh upaya, waktu dan cinta dari lingkungan yang merupakan tempat dia bertumbuh, cinta disini jangan disalah artikan memanjakan. Jika kita taat dengan proses ini maka dampaknya bukan ke anak kita, kepada kitapun berdampak positif, paling tidak karakter sabar, toleransi, mampu memahami masalah dari sudut pandang yang berbeda, disiplin dan memiliki integritas (ucapan dan tindakan sama) terpancar di diri kita sebagai orangtua ataupun guru. Hebatnya, proses ini mengerjakan pekerjaan baik bagi orangtua, guru dan anak jika kita komitmen pada proses pembentukan karakter.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kembali ke <i>pembentukan karakter anak</i>, ingat segala sesuatu butuh proses. Mau jadi jelek pun butuh proses. Anak yang nakal itu juga anak yang disiplin lho. Tidak percaya? Dia disiplin untuk bersikap nakal. Dia tidak mau mandi tepat waktu, bangun pagi selalu telat, selalu konsisten untuk tidak mengerjakan tugas dan wajib tidak menggunakan seragam lengkap.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada satu kunci untuk menanamkan kebiasaan, ada hukumnya dan hukum itu bernama hukum 21 hari, dalam pembentukan karakter erat kaitannya dengan menciptakan kebiasaan yang baru yang positif. Dan kebiasaan akan tertanam kuat dalam pikiran manusia setelah diulang setiap hari selama 21 hari. Misalnya Anda biasakan anak sehabis bangun tidur untuk membersihkan tempat tidurnya, mungkin Anda akan selalu mengingatkan dan mengawasi dengan kasih sayang (wajib, dengan kasih sayang) selama 21 hari. Tetapi setelah lewat 21 hari maka kebiasaan itu akan terbentuk dengan otomatis. Nah, kini kebiasaan positif apa yang hendak anda tanamkan kepada anak, pasangan dan diri Anda? Anda sudah tahu caranya dan tinggal melakukan saja. Sukses dalam <b>pembentukan karakter anak</b> anda yang terus diperbarui.</div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-48985837444026220482012-01-27T19:08:00.000-08:002012-01-27T19:15:36.987-08:00Perkembangan anak : Gangguan bahasa anak<div style="text-align: justify;"><b>Gangguan perkembangan bahasa anak</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alat="Gangguan perkembangan bahasa anak" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2i9UmtzP9PjJozRH3nzpw0Sr211DIaDL-SwoCKagpcXFD9i0i-EdKbGTfI-nZH4nKGaapzBD8-jfFmlsXFmgyf3bjyUvO77M7RhWjuZoqJn43euNm4yhdzmd3SZoslT1UtfzKj6Ri5n1a/s1600/Gangguan-Perkembangan-Bahasa.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2i9UmtzP9PjJozRH3nzpw0Sr211DIaDL-SwoCKagpcXFD9i0i-EdKbGTfI-nZH4nKGaapzBD8-jfFmlsXFmgyf3bjyUvO77M7RhWjuZoqJn43euNm4yhdzmd3SZoslT1UtfzKj6Ri5n1a/s200/Gangguan-Perkembangan-Bahasa.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bagi orangtua maupun pendidik di lembaga<i> pendidikan anak usia dini</i> <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">(paud)</a></b> maupun <i>taman kanak-kanak</i>, pasti akan sangat senang jika <u>anak </u>mampu mengucapkan kata-kata dengan benar. Aspek dimana anak mulai mampu mengucapkan dan meniru kata-kata disebut aspek<a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/gangguan-perkembangan-bahasa-anak.html" target="_blank"> perkembangan bahasa</a>. Dalam pertumbuhannya anak pasti akan mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/karakteristik-anak-usia-dini.html" target="_blank">karakter</a> dan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/dongeng-dan-psikologi-anak-usia-dini.html" target="_blank">psikiologinya</a>. Namun fakta menemukan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab <u>gangguan perkembangan bahasa</u>. Untuk itulah pada artikel kali ini kita akan membahas gangguan apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Penyebab <i>gangguan perkembangan bahasa</i> sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik atau kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia reseptif dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan terdiri dari lingkungan sepi, status ekonomi sosial, tehnik pengajaran salah, sikap orangtua. Gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beberapa penelitian menunjukkan <u>penyebab ganguan bicara</u> adalah adanya gangguan hemisfer dominan. Penyimpangan ini biasanya merujuk ke otak kiri. Beberapa anak juga ditemukan penyimpangan belahan otak kanan, korpus kalosum dan lintasan pendengaran yang saling berhubungan. Hal lain dapat juga di sebabkan karena diluar organ tubuh seperti lingkungan yang kurang mendapatkan stimulasi yang cukup atau pemakaian dua bahasa. Bila penyebabnya karena lingkungan biasanya keterlambatan yang terjadi tidak terlalu berat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Terdapat tiga penyebab keterlambatan bicara terbanyak diantaranya adalah retardasi mental, gangguan pendengaran dan keterlambatan maturasi. Keterlambatan maturasi ini sering juga disebut keterlambatan bicara fungsional.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Keterlambatan bicara fungsional</i> merupakan penyebab yang cukup sering dialami oleh sebagian <b>anak</b>. Keterlambatan bicara fungsional sering juga diistilahkan keterlambatan maturasi atau keterlambatan perkembangan bahasa. Keterlambatan bicara golongan ini disebabkan karena keterlambatan maturitas (kematangan) dari proses saraf pusat yang dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Gangguan seperti ini sering dialami oleh laki-laki dan sering terdapat riwayat keterlambatan bicara pada keluarga. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan bicara yang ringan dan prognosisnya baik. Pada umumnya kemampuan bicara akan tampak membaik setelah memasuki usia 2 tahun. Terdapat penelitian yang melaporkan penderita dengan keterlambatan ini, kemampuan bicara saat masuk usia sekolah akan normal seperti anak lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik dan kemampuan pemecahan masalah visuo-motor anak dalam keadaan normal. <u>Anak</u> hanya mengalami gangguan perkembangan ringan dalam fungsi ekspresif. Ciri khas lain adalah anak tidak menunjukkan kelainan neurologis, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan dan gangguan<i> psikologis</i> lainnya.<br />
<br />
Semoga Artikel <b>Gangguan Perkembangan bahasa anak</b> bermanfaat bagi anda.!!</div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-87951237346146424512012-01-25T22:33:00.000-08:002012-01-25T22:41:43.096-08:00Hindari Gengsi Meminta maaf kepada Anak<div style="text-align: justify;">Hindari Gengsi Meminta maaf kepada Anak</div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVCgTGa1c6E4IbykENgDx9KZSn0RU5esDRvX0T5qILks2gEUd08bYDHhOBrO4UCA0y7CcsdozoSMu8xAdPOKccPptGsc7hFL1OIJplC1sL-5oa-lMd7EixRJ6WyYV1NXF46Ax1LsraVJ4M/s1600/meminta_maaf.jpg" alt="Hindari Gengsi Meminta maaf kepada Anak" rel="nofollow" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVCgTGa1c6E4IbykENgDx9KZSn0RU5esDRvX0T5qILks2gEUd08bYDHhOBrO4UCA0y7CcsdozoSMu8xAdPOKccPptGsc7hFL1OIJplC1sL-5oa-lMd7EixRJ6WyYV1NXF46Ax1LsraVJ4M/s200/meminta_maaf.jpg" width="200" /></a></div>Tips kali ini berhubungan erat dengan gengsi kita sebagai <u>orang tua dan pendidik</u>. Sebagai orang tua kita terkadang kurang begitu memperlakukan anak layaknya orang yang patut mendapatkan penghargaan lebih. Begitu juga dengan pendidik di lembaga <a href="http://paudbook.blogspot.com/">pendidikan anak usia dini</a> <b>(paud)</b> maupun di <i>taman kanak-kanak. </i>Semua terkesan merasa gengsi ketika dihadapkan dengan <i>meminta maaf kepada anak</i>. Padahal meminta maaf adalah hal yang seharusnya dilakukan jika bersalah kepada siapapun tanpa terkecuali.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Meminta maaf juga bisa menjadi media pembelajaran <u>bagi anak</u>. Mereka bisa belajar bagaimana cara menghargai orang lain. Anak yang di didik dengan budaya memnita maaf akan lebih mengalami <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia.html">perkembangan</a> menjadi anak yang <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/karakteristik-anak-usia-dini.html">berkarakter pengasih</a> dan penuh kasih sayang. Dan bukankah itu adalah hal yang sangat membagakan bagi orang tua jika melihat anaknya tumbuh demikian. Semua itu tidak terlepas dari <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tips-orang-tua-mendidik-anak.html">sosok orang tua</a> yang senantiasa memberi contoh dan teladan tentang tata cara meminta maaf yang baik kepada anak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Mengaku bersalah</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Sadari bahwa anda telah membuat kesalahan, dan akui itu padanya. Inilah salah satu faktor penting dalam meminta maaf. Tak jarang ini sulit dilakukan, karena orangtua merasa gengsi. Lupakan gengsi, kalau memang tak ingin masalah terus berlarut. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tulus</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ketika meminta maaf, anda harus tulus. Anak akan gampang mengetahui ketika anda membohonginya tentang hal ini. berilah Maaf yang serius." Ka..Maafin Ummi Sayaaang, ummi salah, Ummi udah menyalahkan Kaka...Ummi akan hati-hati lagi kenapa Kaka sampe mukul Azzam" padahal pengalaman ini Azzamlah yang duluan mukul kakanya, karena Kakanya lagi asyik nonton...tanpa sadar, setelah azzam mukul otomatis c kaka mukul kembali adiknya, yang terlihat terakhir, Kakanya yang mukul..kakanya yang salah, padahal nggak begitu, si adiknya disini yang salah...(kasus kecil) kalo bisa sampai nangislah kita minta maaf, biar terlihat tulus dan serius hehee </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tenang</b><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Meminta maaf dalam keadaan emosi akan percuma. Kalau anda belum bisa bersikap tenang, katakan padanya bahwa anda butuh waktu untuk sendiri, sebelum melanjutkan pembicaraan dengannya. Kemudian, pikirkan apa yang terjadi dan apa penyebabnya agar pikiran jadi tenang. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tepat sasaran</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Katakan permintaan maaf anda secara langsung dan dalam kalimat yang tidak berbelit-belit. Ingat, yang dimintakan maaf adalah sikap anda yang baru saja terjadi, bukan kepribadian anda. Misalnya, mintalah maaf atas kemarahan dan ucapan anda yang kasar, bukan atas kepribadian yang emosional. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Jangan menyalahkan</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Jangan balik <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/jangan-emosi-dalam-mendidik-anak.html">menyalahkan anak hanya untuk membenarkan sikap anda</a>. Misalnya, dengan mengatakan bahwa seandainya ia tidak malas, anda tidak akan marah terus padanya. Ini sama saja dengan tidak meminta maaf, melainkan justru menyalahkannya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Meminta maaf</b><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Mengatakan bahwa anda bersalah dan bertanya apakah ia mau memaafkannya akan mempermudah untuk mengungkapkan penyesalan, sekaligus membuat anak belajar memahami cara memperbaiki hubungan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Evaluasi</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Bersama anak, lihat kembali bagaimana anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik, dan sepakati cara yang akan dilakukan bila masalah yang sama terjadi lagi nanti. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Lupakan</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Bagaimanapun juga, anda hanya seorang manusia, yang tentu tidak sempurna dan bisa berbuat salah. Namun, jangan terus berkutat pada rasa bersalah. Setelah meminta maaf pada anak, lupakan masalah tersebut dan berusahalah untuk tidak mengulanginya lagi, sama seperti ketika memintanya tidak mengulang kesalahan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Jangan berlebihan</b><br />
<b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;">Berlebihan dan selalu meminta maaf, bahkan untuk hal-hal yang sangat sepele, justru akan membuat anda kehilangan wibawa. Mintalah maaf karena anda memang bersalah, bukan karena ingin berusaha menerapkan disiplin atau hukuman yang terbilang wajar, atas kesalahannya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Tapi sering juga Reaksi dan cara menghadapi suatu masalah berbeda-beda pada setiap anak. Ada yang mudah memaafkan , tapi ada pula yang tidak, sehingga menimbulkan dampak dalam jangka waktu lama, misalnya:</div><div style="text-align: justify;">1. Anak kehilangan kepercayaan pada orang tua maupun orang lain</div><div style="text-align: justify;">2. Anak kurang mamiliki kepercayaan diri</div><div style="text-align: justify;">3. Anak tidak dapat mengendalikan diri atau emosi.</div><div style="text-align: justify;">4. Anak merasa sedih, tersisih, tersinggung dan lainnya.</div><div style="text-align: justify;">5. Anak merasa tidak diperhatikan dan tidak dihargai perasaannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Maukah Anak kita seperti dampak diatas....??? Tinggalkan GENGSI Sekarang juga.....smoga bermanfaat...!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tag :</b> Hindari Gengsi Meminta maaf kepada Anak, Jangan Gengsi Meminta maaf kepada Anak, Jauhi Gengsi Meminta maaf kepada Anak, Mendidik anak dengan meminta maaf, Meminta maaf dalam mendidik anak, tips meminta maaf kepada anak, cara meminta maaf yang baik kepada anak, jangan ragu meminta maaf kepada anak, jangan sungkan meminta maaf kepada anak</div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-37101785662133813952012-01-25T20:40:00.000-08:002012-01-25T20:47:35.957-08:00Peran Orangtua Menunjang Keberhasilan Belajar Anak<div style="text-align: justify;"><b>Peran Orangtua Menunjang Keberhasilan Belajar Anak</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Peran Orangtua Menunjang Keberhasilan Belajar Anak" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV76yo58gUsoOU4SGxQa_C7ofni_UNvWUPN_N4AhTjY_FWDBruLZqqSsLnP5J21_4oyzsZpJVJaoQ1DqYTdJrQmk-jyYuFCWllmUDb2LX9EUbVpz2ygRIJw4EIOmyrFGliGen7SPUsrVi7/s1600/peran+ortu.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV76yo58gUsoOU4SGxQa_C7ofni_UNvWUPN_N4AhTjY_FWDBruLZqqSsLnP5J21_4oyzsZpJVJaoQ1DqYTdJrQmk-jyYuFCWllmUDb2LX9EUbVpz2ygRIJw4EIOmyrFGliGen7SPUsrVi7/s200/peran+ortu.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: -webkit-left;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;">Artikel kali ini akan membahas tentang peranan <i>penting orang tua dalam menunjang keberhasilan pendidikan dan belajar anak</i>. Walaupun pembahasan kali ini menitikberatkan pada posisi orang tua tapi bukan berarti pendidik di lembaga <a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">pendidikan anak usia dini</a> (paud) atau <u>taman kanak-kanak</u> tidak seharusnya membaca artikel ini. Karena walaupun posisi anda sebagai pendidik di lembaga (begitu juga dengan penulis) tapi dirumah anda bisa menjadi orangtua juga. Jadi, penulis tetap menyarankan tips ini bagi semua yang berstatus <i>orangtua</i> secara global.</span></div></div><div style="text-align: -webkit-left;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: -webkit-left;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"><br />
</span></div></div><div style="text-align: -webkit-left;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">Orangtua juga memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan studi sang anak. Tak bisa hanya menuntut anak berprestasi, tanpa memberikan dukungan yang bisa <i>memotivasi anak</i>, terutama saat belajar. Apa saja yang bisa dilakukan orangtua?</span></div></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">1. Kunjungi sekolah dan berinteraksilah dengan gurunya untuk mengetahui perkembangan studi anak.</span></div></div><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">2. Selalu berbicara secara terbuka dengan <b>anak</b>, jangan membuat jarak. Buatlah mereka merasa nyaman untuk berbagi masalah dengan Anda. Jangan terlalu menyalahkan anak jika mereka memiliki kekurangan dalam studi atau tidak memenuhi harapan Anda. Lebih baik membangun kepercayaan dirinya. </span></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">3. Bantu anak dalam membuat jadwal belajar mereka, disertai komitmen bersama. Biarkan <i>anak</i> menentukan jadwal belajar yang nyaman untuknya.</span></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">4. Bicaralah dengan anak dan cobalah membuat mereka sadar akan pentingnya belajar, serta menjaga cara belajar mereka. </span></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">5. Izinkan mereka juga untuk tetap memiliki waktu bermain, menonton TV, serta mengizinkan mereka mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Ini akan menumbuhkan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/perkembangan-intelektual-dan-kognitif.html" target="_blank">perkembangan kepribadian</a> anak Anda. </span></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">6. Perhatikan jenis makanan yang Anda berikan kepada anak saat mereka tengah menghadapi ujian. Hal ini akan berpengaruh pada fisik dan tingkat konsentrasi mereka. Hindari makanan seperti kentang atau tapioka, makanan pedas, gorengan yang mengandung asam lemak. Sebaliknya, berikan susu, madu, cokelat yang mengandung kokoa di dalamnya, dan makanan sehat lainnya.Jangan lupa mengatur pola tidur mereka, minimal 6 jam di malam hari.</span></div></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br />
</span></div><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">7. Saat anak akan berangkat ke sekolah untuk menghadapi ujian, buatlah mereka merasa senang.</span></div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;"><br />
</span></div></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: -webkit-left;">Sedikit tips di atas bisa menjadi acuan bagi anda sebagai <b>orangtua dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak</b> anda. Karena keluarga adalah tempat pertama dimana anak bisa belajar dan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">berkembang</a>.</span></div></div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Tag: </b><tag><b>:</b> Peran Orangtua Menunjang Keberhasilan Belajar Anak, Tips Bagi orangtua dalam menunjang keberhasilan belajar anak, mendukung keberhasilan belajar anak, tipa anak sukses belajar </tag></div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-72707806209884841912012-01-25T20:09:00.001-08:002012-01-25T20:21:01.383-08:00Dana Bantuan Siswa Miskin Rawan Hilang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Dana Bantuan Siswa Miskin Rawan Hilang" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmJ_dD1frZQUW2c82MhUmJOWOPRsbBoyTOWvGSyfamPKzgEn3JH_-dTwoQb9PfZXQOQwO5WtPORQd2sShuJ5D8QzaCgV8baxmoVhWwXr9o5o4Pafk-VOHVgBZZuVqDGgTXbz8N-ae97Ots/s1600/dana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmJ_dD1frZQUW2c82MhUmJOWOPRsbBoyTOWvGSyfamPKzgEn3JH_-dTwoQb9PfZXQOQwO5WtPORQd2sShuJ5D8QzaCgV8baxmoVhWwXr9o5o4Pafk-VOHVgBZZuVqDGgTXbz8N-ae97Ots/s320/dana.jpg" width="320" /></a></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><b>Sumber : Kompas 25 Januari 2012</b> - Semakin hari semakin banyak penyelewengan dalam pendidikan di negara ini. Hal yang sangat memprihatinkan adalah masalah dana bantuan. seperti kasus yang terjadi di kota kediri kemarin. Dana yang seharusnya disalurkan kepada para siswa malah menjadi hal pembicaraan dengan label rentan dislewengkan.</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Dana bantuan siswa miskin untuk tingkat sekolah dasar di Kota Kediri, Jawa Timur, rentan diselewengkan karena dikelola pihak sekolah dalam bentuk tabungan, kata anggota Komisi C DPRD setempat, Yudi Ayubchan.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">"Dana itu bukan dalam bentuk uang, melainkan diberikan kepada siswa dalam bentuk barang keperluan mereka dan tabungan. Dengan sistem demikian, rawan terjadi penyelewengan, karena tidak secara utuh diterima siswa," katanya di Kediri, Rabu (25/1/2012).</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Ia mengaku telah mendapat pengaduan dari sejumlah wali murid terkait masalah itu, karena beberapa di antaranya tidak menerima dana bantuan itu secara utuh sebesar Rp 360 ribu.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">"Mereka mengadukan karena dana itu diwujudkan dalam bentuk seragam, sepatu, dan kelengkapan siswa lainnya," tambahnya.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Yudi mengatakan, pihaknya telah mengklarifikasi pengaduan itu ke Dinas Pendidikan Kota Kediri dan sejumlah kepala sekolah. Mereka membenarkan jika tidak memberikan dana bantuan siswa miskin secara penuh dalam bentuk uang.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Pihaknya bisa memahami kekhawatiran dari sejumlah kepala sekolah yang menduga uang bantuan itu akan digunakan untuk membeli keperluan sehari-hari daripada kebutuhan sekolah anak, jika dirupakan uang tunai.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">"Jika memang pihak sekolah khawatir, para guru bisa melakukan pendampingan saat membelikan barang. Jangan pihak sekolah yang membelikan atau menabungkan uang bantuan itu," ujar Yudi.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri, Muladi, mengatakan kebijakan mengelola dana BSM dalam bentuk tabungan tersebut lebih diutamakan untuk kebutuhan anak dan tidak ada niatan untuk keuntungan sekolah.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">"Kami memberikan dana itu penuh. Kalau berupa uang, khawatirnya akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan tidak untuk keperluan siswa. Akhirnya beberapa sekolah memberikan dana BSM itu dalam bentuk seragam, sepatu maupun kelangkapan sekolah lainnya," ucapnya.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Ia menjelelaskan, memang sebagian siswa tidak langsung menerima penuh uang tersebut, karena sebagian ada yang menerima hanya separuhnya yaitu Rp 180 ribu.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Muladi menjelaskan, proses pencairan dana bantuan siswa miskin dibagi dua tahap, yaitu sebanyak 4.300 siswa menerima Rp 360 ribu dan berikutnya 1.425 siswa menerima Rp 180 ribu. "Nanti untuk kekurangannya akan diberikan pada semester II tahun ini," katanya.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: arial; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">Pada 2012, Kota Kediri mendapat jatah dana bantuan siswa miskin dari pemerintah pusah sekitar Rp 1,8 miliar untuk 5.725 siswa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><tag> Dana Bantuan Siswa Miskin Rawan Hilang, Dana bantuan siswa rawan dislewengkan, dana bantuan pelajar raib, dana bantuan pelajar misikin terancam hilang </tag></div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-75361309670236028742012-01-25T09:46:00.000-08:002012-01-25T09:57:03.557-08:00Jangan emosi dalam mendidik anak<div style="text-align: justify;"><b>Jangan emosi dalam mendidik anak</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Jangan emosi dalam mendidik anak" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAYZXGnn5NI11xl7libBZdYwiJPC2NWFUUG-loQB_G6_QtGeW5OJh3F9NMmgExbvXXBvrkb_rgQn2o5B1ovM8EFNJPKmQcTpkhor1iOAee4LDt1OZGlFEiNUYQNida-9psV70xrMGuSw1S/s1600/emosi.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAYZXGnn5NI11xl7libBZdYwiJPC2NWFUUG-loQB_G6_QtGeW5OJh3F9NMmgExbvXXBvrkb_rgQn2o5B1ovM8EFNJPKmQcTpkhor1iOAee4LDt1OZGlFEiNUYQNida-9psV70xrMGuSw1S/s200/emosi.jpg" width="130" /></a></div><div style="text-align: justify;">Bagi para <i>pendidik</i> di lembaga<a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank"> <i>pendidikan anak usia dini</i></a> <b>(paud)</b> maupun di <i>taman kanak-kanak</i> dan juga bagi <i>orang tua</i> hari ini ada tambahan satu tips lagi dalam mendidik dan mengasuh anak. Tips yang satu ini berkaitan dengan anda sebagai seorang pendidik. Dalam artikel kali ini kita akan mencoba membahas sikap <i>emosional</i> yang seringkali dialami oleh pendidik dan orang tua dalam mendidik anak. Sebagai sosok yang menjadi panutan bagi anak anda dituntut untuk bisa mendidik <u>anak-anak</u> dengan baik dan benar serta positif bagi <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">perkembangan anak</a>.</div><a name='more'></a><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>Mendidik anak</u> perlu kesabaran dan kebijakan yang tinggi. bagaimanapun, kondisi emosional pendidik / orang tua sangat berpengaruh terhadap <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">perkembangan emosional anak</a></i>. jika anak sering berada di lingkungan emosional yang tidak stabil maka secara otomatis anak akan memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah. tentunya ini sangat merugikan karena keberhasilan seseorang kelak lebih banyak ditentukan karakter yang didalamnya kondisi emosional seseorang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">membuat anak memiliki <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/karakteristik-anak-usia-dini.html" target="_blank">karakter</a> dan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/perkembangan-intelektual-dan-kognitif.html" target="_blank">kecerdasan emosional</a> tentu memerlukan proses panjang dimana setiap orang tua harus berusaha mengendalikan emosi pada saat <i>mendidik anak</i> maupun di kehidupan sehari hari yang notabene merupakan lingkungan sesungguhnya dari <u>perkembangan anak</u> anda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi ketika mengasuh anak antara lain :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. pujilah hal menyenangkan yang dilakukan <i>anak</i> maka kita juga akan ikut senang</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. sikapi dengan bijak setiap kesalahan yang dilakukan <u>anak</u> dan segera tunjukkan langkah perbaikannya dengan sabar dan konsisten</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. tarik nafas secara perlahan sedalam mungkin dan lepaskan tanpa sepengetahuan anak jika <i>emosi</i> anda telah memuncak dengan ulah anak setelah itu tersenyumlah terhadap anak anda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">mudah mudahan beberapa tips mengontrol <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/jangan-emosi-dalam-mendidik-anak.html">emosi dalam mendidik anak</a></b> diatas dapat dijadikan jalan bagi anda untuk meningkatkan kecerdasan anak, membentuk karakter anak yang unggul agar kelak menjadi pribadi yang unggul.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Tag :</b> <tag> Jangan emosi dalam mendidik anak, kendalikan emosi dalam mendidik anak, sabar dalam mendidik anak, tips sabar mendidik anak, mendidik anak yang baik, mendidik anak yang benar, bersikap sabar dalam mendidik anak, bersikap positif dalam mendidik anak, dampak emosional dalam mendidik anak, buah sabar mendidik anak, hikmah sabar mendidik anak, mendidik anak secara islam, bersikap islami dalam mendidik anak, hinadari emosi dalam mendidik anak, jauhi emosi dalam mendidik anak </tag></div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-7503976420894475722012-01-24T22:06:00.000-08:002012-01-24T22:09:31.484-08:00Tips Positif Mendidik Anak yang Baik dan Benar<div style="text-align: justify;"><b>Tips Positif Mendidik Anak yang Baik dan Benar</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Tips Positif Mendidik Anak yang Baik dan Benar" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMmT8RYOC10nBCUUjzG81stHrsJzmT2vJVJYfTiNtfx0vdG9pduG-9gHTKaIk9dCfWVk9TL_tGEEAusEkWiLj5xJJOa20xwP9jvvkUBq9dhogCW7e0kKN6Zqlg5QgDGf91ATgZlJJoU7B3/s1600/mendidik-anak.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMmT8RYOC10nBCUUjzG81stHrsJzmT2vJVJYfTiNtfx0vdG9pduG-9gHTKaIk9dCfWVk9TL_tGEEAusEkWiLj5xJJOa20xwP9jvvkUBq9dhogCW7e0kKN6Zqlg5QgDGf91ATgZlJJoU7B3/s200/mendidik-anak.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Selama ini mungkin anda selalu dibingungkan dngan kiat-kiat bagaimana cara mendidik anak yang baik dan benar, terutama pada <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tips-mendidik-anak-usia-dini-yang-nakal.html" target="_blank">anak-anak nakal</a></i>. Penulis yakin kebanyakan orang tua maupun pendidik terutama pendidik di <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">lembaga pendidikan anak usia dini (paud)</a></b> dan <i>Taman kanak-kanak</i> sering mencari tips-tips yang sesuai dengan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/karakteristik-anak-usia-dini.html" target="_blank">karakter anak</a> yang mereka hadapi. Hal ini juga akan menetukan pada aspek <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/aspek-aspek-perkembangan-anak-usia-dini.html" target="_blank">perkembangan anak</a> dan <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/dongeng-dan-psikologi-anak-usia-dini.html" target="_blank">kondisi psikologisnya</a>. Langsung saja kita masuk pada pembahasan artikel kali ini.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut ini adalah <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tips-positif-mendidik-anak-yang-baik.html">cara mendidik anak yang baik dan positif</a></i> :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Ajarilah <i>anak</i> untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Caranya : Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda pribadi di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda. Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak dengan sifat serupa!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tunjukkan betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah ‘Ahli Gembira’ bagi putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Jadilah pendengar yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal ini bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara? Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan <b>anak</b> Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Seringlah tertawa, sebab kegembiraan itu menular!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Anggaplah pada saat ini diri Anda terpilih untuk melakukan tantangan ’30 hari tersenyum bersama keluarga’ ! Anda akan menyaksikan keajaiban dari kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada orang-orang di sekitar Anda. Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa berkat kegembiraan dan semangat yang Anda bawa ke dalamnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Berilah pengakuan dan penghargaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Latihlah mulai dari diri Anda sendiri untuk memberikan penghargaan terhadap setiap keberhasilan, bahkan yang paling kecil sekalipun, yang telah Anda lakukan hari ini. Ajarlah diri Anda untuk memberikan penghargaan yang tulus atas tugas-tugas sederhana yang Anda berhasil Anda selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat baru dalam hidup Anda untuk menjalankan tugas yang lebih besar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Luangkanlah waktu 5 menit bagi diri Anda setiap harinya untuk memikirkan dan menuliskan kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda raih hari ini. Rasakanlah bagaimana hidup Anda berubah, nikmatilah semangat baru yang mengisi setiap kegiatan Anda. Bagikanlah penghargaan ini juga kepada anak-anak Anda. Berikanlah pujian, pengakuan dan penghargaan yang tulus kepada mereka. Ingat, penghargaan yang baik menekankan pada tindakan, bukan pada prestasi yang dicapai.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Disiplinkan anak dengan hormat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ajarkanlah anak turut bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. <u>Anak</u> yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perbaiki kesalahan mereka dengan kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten. Berikan konsekuensi yang wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan tanggung jawab. Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang lain atas kesalahan yang mereka perbuat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ajaklah mereka ke tempat sepi untuk berbicara hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya mengapa tindakannya salah. Mintalah anak meminta maaf bila ia berbuat salah. Anda pun perlu meminta maaf kepada <i>anak</i> di saat-saat Anda bersalah atau melalaikan janji Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan kuasa dan kemarahan Anda, maka anak akan belajar tumbuh dengan pengendalian diri yang tinggi. Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka masih perlu ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan menyukai mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">7. Berilah ruang bagi <u>anak-anak</u> Anda untuk melakukan kesalahan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi seorang anak, berhak untuk melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, maka anak Anda akan belajar untuk berani berjuang menghadapi tantangan dan resiko.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">8. Tanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tunjukkanlah dalam keseharian Anda bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan juga putra-putri Anda dalam kegiatan sosial yang secara rutin Anda lakukan. <b>Anak-anak</b> Anda pun akan tumbuh dengan karakter positif yang kuat dalam diri mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">9. Fokuskanlah perhatian Anda pada hal-hal yang berjalan benar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Milikilah keyakinan yang meneguhkan keluarga Anda di saat-saat sulit. Anak-anak Anda akan belajar menjadi pribadi yang optimis dan bersyukur setiap hari. Latihlah sikap positif dengan menemukan hal-hal positif dalam setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itulah sedikit <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tips-positif-mendidik-anak-yang-baik.html">tips positif dalam mendidik anak yang baik dan benar</a></b>. Sedikit masukan lagi dari saya dalam melakukan tips-tips di atas janganlah anda melakukan semua tips dalam satu waktu. Mulailah dengan satu tips secara efektif dan beranjak ke tips lainnya jika sudah berjalan efektif dan efisien.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cintailah <b>anak</b> Anda dengan tulus tanpa syarat, dan ungkapkanlah besarnya kasih sayang Anda tersebut kepada mereka. Anak yang berada dalam kasih sayang yang tulus akan tumbuh dengan lebih bergembira, percaya diri, menyenangkan, serta dapat diandalkan. <u>Anak</u> yang selalu disertai dengan kasih sayang juga akan senantiasa menularkan kasih sayangnya kepada lingkungan sekitarnya.</div><br />
<div style="text-align: justify;"><b>Tag :</b> <tag> Tips Positif Mendidik Anak yang Baik dan Benar, cara mendidik anak yang positif, cara mendidik anak yang baik, cara mendidik anak yang benar, bagaimana cara mendidik anak, cara mendidik anak, tips mendidik anak yang baik, tips mendidik anak yang benar, tips mendidik anak yang positif, perkembangan anak usia dini, karakter anak usia dini, psikologi anak usia dini, pendidikan anak usia dini, paud, taman kanak-kanak, sekolah, anak </tag></div>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-47098943840548424632012-01-24T21:33:00.000-08:002012-01-24T21:34:45.828-08:00Tips mendidik anak usia dini yang nakal<div style="text-align: justify;"><b>Tips mendidik anak usia dini yang nakal</b></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Tips mendidik anak usia dini yang nakal" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXffZaXcBhM6cI-bzVy7qKRb6DlbJAaoFK2NnKyydxRTY02mc2prRP0hp5A_n8j6-nWbTPeEBreT1K6TtR-8zTZIS_HRQfp3QQPGcsHZ_AV0UpNbjGiKrRrT5IEG7_Io22Qi9k65fljdO/s1600/anak-nakal.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXffZaXcBhM6cI-bzVy7qKRb6DlbJAaoFK2NnKyydxRTY02mc2prRP0hp5A_n8j6-nWbTPeEBreT1K6TtR-8zTZIS_HRQfp3QQPGcsHZ_AV0UpNbjGiKrRrT5IEG7_Io22Qi9k65fljdO/s200/anak-nakal.jpg" width="200" /></a></div>Nah, pada artikel kali ini kita akan mencoba membahas tentang anak nakal. Selama ini mungkin orang tua maupun pendidik di <i>lembaga <a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">pendidikan anak usia dini</a></i> <b>(PAUD)</b> maupun <i>taman kanak-kanak</i> atau bahkan di sekolah dasar sering menemui anak-anak yang berlabel <b>anak nakal</b>. Dan terkadang juga sempat dibingungkan dengan kenakalan anak tersebut. Mungkin beberapa tips dibawah ini mampu memudahkan anda dalam menghadapi anak-anak nakal.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika membahas soal anak memang gampang-gamapng susah, terutama bagi <i>anak yang nakal</i> repotnya minta ampun. Anak yang nakal dan susah diatur mungkin ada kaitannya dengan latar belakang keluarga itu sendiri. Namun para orang tua yang memiliki anak yang nakal tidak usah bingung bagaimana <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tips-mendidik-anak-usia-dini-yang-nakal.html">cara mendidik dan mengatasi anak nakal</a></i>, disini saya akan memberikan tips cara mendidik dan mengatasi anak nakal mudah-mudahan tips yang saya berikan ini bisa menjadi solusi untuk anda dalam mendidik dan mengatasi anak anda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut ada beberapa cara mendidik dan mengatasi masalah tersebut:</div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Didekati si anak ajak komunikasi sebagai teman</li>
<li>Diberi kesempatan untuk bercerita tentang hal apa saja yang dia temui</li>
<li>Diajarai sifat dan sikap tanggung jawab</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;">Untuk membiasakan <u>anak</u> bertanggung jawab haruslah dimulai sejak dini, tanpa dibiasakan sejak kecil tidak mungkin anak mempunyai rasa tanggung jawab.</div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Biasakan anak mengambil dan mengembalikan maiananya sendiri sebelum dan sesudah bermain</li>
<li>Biaskan anak untuk melakukan tugas-tugas ringan sejak kecil</li>
<li>Bisakan anak untuk menjaga kebersihan</li>
<li>Bila nakal tegurlah dan diberi pengarahan</li>
<li>Bila melakukan kesalahan dengan orang lain biasakan anak untuk minta maaf agar dia mengeri dan menyadari kesalahannya</li>
<li>Biasakan anak untuk mengucapkan terimakasih bila ditolong atau diberi sesuatu oleh orang lain.</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;">Di atas tadi merupakan <b>cara mendidik anak</b>, mendidik dan mengatasi anak adalah tanggung jawab kita para orang tua untuk itu jika anda merasa kesulitan mengatasi anak yang nakal segeralah cari solusi agar anda tidak salah dalam mendidik. Pada artikel selanjutnya penulis akan membagikan tips-tips yang lain yang sekiranya bermanfaat dalam<a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pentigkah-pendidikan-anak-usia-dini.html" target="_blank"> <b>pendidikan anak</b></a>.</div><br />
<b>Tag :</b> <tag> Tips mendidik anak usia dini yang nakal, perkembangan anak usia dini, pendidikan anak usia dini, paud, taman kanak-kanak, psikologi anak usia dini, karakter anak usia dini, sekolah </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-61200298776981287412012-01-24T10:24:00.000-08:002012-01-24T20:00:13.942-08:00Hipnotis Dongeng Terhadap Anak<div style="text-align: justify;"><b>Hipnotis Dongeng Terhadap Anak</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Hipnotis Dongeng Terhadap Anak" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ADBYb-fjCagNyvd6GdKKEM7xHyIAz5us0rJvgTsAFCm_l1VL24jxEHXMggqGjBnu8QrKf_x-vEAWU3Z3pNiaqPm33GLtFxRuRkDn5ROsGBQVxrfVs4T0-wBcK6J6VocdZJxDRrR2sDPe/s1600/mother+and+child+reading.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ADBYb-fjCagNyvd6GdKKEM7xHyIAz5us0rJvgTsAFCm_l1VL24jxEHXMggqGjBnu8QrKf_x-vEAWU3Z3pNiaqPm33GLtFxRuRkDn5ROsGBQVxrfVs4T0-wBcK6J6VocdZJxDRrR2sDPe/s200/mother+and+child+reading.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Assalamu'alaikum..</div><div style="text-align: justify;">Salam sejahtera kepada para orang tua dan pendidik di lembaga <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">pendidikan anak usia dini</a></i> <b>(paud)</b> dan <i>taman kanak-kanak</i>. Artikel saat ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/dongeng-dan-psikologi-anak-usia-dini.html" target="_blank">"Dongeng dan Psikologi Anak Usia Dini"</a>. Bagi anda yang belum sempat membaca artikel sebelumnya silahkan anda klik di <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/dongeng-dan-psikologi-anak-usia-dini.html" target="_blank">link ini</a>. Artikel ini akan menyikapi lagi tentang manfaat dongeng bagi anak anda. Dan diharapkan setelah membaca artikel ini anda mampu menimbang sendiri tentang penting atau tidaknya dongeng bagi <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/perkembangan-intelektual-dan-kognitif.html" target="_blank">perkembangan</a> dan <a href="http://paudbook.blogspot.com/search/label/psikologi%20anak?&max-results=3" target="_blank" rel="nofollow">psikologi</a> anak anda.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tak bisa disangkal bahwa <b>dongeng</b> memang memiliki daya tarik tersendiri. Di sebagian sisi, terjadi suatu fenomena klise, bahwa <i>anak-anak</i> sebelum tidur kerap minta mendengar dongeng yang dikisahkan oleh ibu, nenek, atau orang dewasa yang berusaha menidurkannya. Meski bisa saja ditafsirkan bahwa dongeng tak selamanya menyenangkan, namun kenyataannya memang dongeng mudah membuat anak tertidur, disamping dongeng disetujui sebagai aktifitas rileks memang memiliki potensi konstruktif untuk mendukung pertumbuhkembangan mental anak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/hipnotis-dongeng-terhadap-anak.html">Bercerita atau mendongeng</a></b></i> dalam bahasa Inggris disebut storytelling, memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah mampu mengembangkan daya pikir dan imajinasi <i>anak</i>, mengembangkan kemampuan berbicara anak, mengembangkan daya sosialisasi anak dan yang terutama adalah sarana komunikasi anak dengan orang tuanya. (Media Indonesia, 2006). Kalangan ahli psikologi menyarankan agar orangtua membiasakan mendongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara anak balita dengan orangtuanya dengan mendongeng sangat berpengaruh dalam membentuk <u>karakter anak</u> menjelang dewasa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain itu, dari berbagai cara untuk mendidik anak, <u><b>dongeng</b></u> merupakan cara yang tak kalah ampuh dan efektif untuk memberikan human touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak. Melalui dongeng pula jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. <u><b>Anak</b></u> juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun terlepas dari setumpuk teori manfaat tersebut, rasanya kita tetap harus berhati-hati. Karena jika kita kurang teliti, cukup banyak <b>dongeng</b> mengandung kisah yang justru rawan menjadi teladan buruk bagi <i>anak-anak</i>. Sebut saja dongeng rakyat tentang Sangkuriang yang secara eksplisit mengisahkan bahwa ibu kandung Sang-kuriang gara-gara bersumpah akan menjadi istri pihak yang mengambil peralatan tenun yang jatuh terpaksa menikah dengan seekor anjing. Tak cukup itu kondisi diperparah oleh kisah bahwa setelah membunuh sang anjing yang notabene adalah ayah kandungnya sendiri Sangkuriang sempat jatuh cinta dalam makna asmara kepada Dayang Sumbi, ibu kandungnya sendiri. Belum terhitung kelicikan Dayang Sumbi membangunkan ayam jago agar berkokok sebelum saat fajar benar-benar tiba, demi mengecoh Sangkuriang agar menduga dirinya gagal memenuhi permintaan Dayang Sumbi yakni merampungkan pembuatan perahu dalam satu malam saja. Karena muatan-muatan pada cerita dongeng harus dipertimbangkan dengan kondisi psikologi yang mungkin deserap oleh sang anak, jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman dari dongeng yang dimaksudkan positif malah menjadi negatif.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Semoga sedikit buah tangan dari penulis di atas mampu memberikan inspirasi lebih bagi orang tua dan para pendidik. Kalaupun ada yang ingin ditambahkan atau ada sebuah pertanyaan anda bisa menulis melalui komentar di bawah. Mungkin cukup disini pembahasan tentang <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/hipnotis-dongeng-terhadap-anak.html">manfaat dongeng terhadap anak</a></b>. Dan InsyaAllah kalau ada permasalahan yang menarik tentang <i>dunia anak</i>, penulis akan berbagi dengan anda semua.</div><br />
<tag> hipnotis, dongeng dan anak, hipnotis dongeng terhadap anak, Dongeng dan Psikologi Anak Usia Dini, manfaat dongeng, dongeng untuk anak, paud, pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah, pendidik, orang tua, perkembangan anak, psikologi anak usia dini, dongeng dan anak, mendongeng </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-39928941126332182772012-01-24T09:55:00.000-08:002012-01-24T19:59:17.793-08:00Dongeng dan Psikologi Anak Usia Dini<div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;">Dongeng dan Psikologi Anak Usia Dini</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Dongeng dan Psikologi Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9SW3CfyYA_HabPvN3Wu0hpaYIT2vTc2fQ78HOK4YyhLLSVL3BxFnxkTPiuipY0SaGcPZMQpg9X6RSQ3WV6l_aa4Z9OMTnrnzoHydyLq3DZziaqRIu0RRRRvnAeaJ1ioxCRQwllUSUxsKM/s1600/dongeng.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="161" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9SW3CfyYA_HabPvN3Wu0hpaYIT2vTc2fQ78HOK4YyhLLSVL3BxFnxkTPiuipY0SaGcPZMQpg9X6RSQ3WV6l_aa4Z9OMTnrnzoHydyLq3DZziaqRIu0RRRRvnAeaJ1ioxCRQwllUSUxsKM/s200/dongeng.jpg" width="200" /></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Mungkin sebagian besar orang tua maupun pendidik di lembaga pendidikan seperti <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">pendidikan anak usia dini</a></b> <i>(PAUD)</i> maupun <u>Taman Kanak-Kanak</u> mulai agak bosan dengan hal ini. Kira-kira apa ya hal itu?. Hal itu tidak lain adalah <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/dongeng-dan-psikologi-anak-usia-dini.html">dongeng atau cerita</a></b>. Kebanyakan orang mulai agak malas jika dihadapkan dengan dongeng bagi anak mereka. Kebanyakan dari mereka lebih senang membiarkan anak mereka duduk manis di depan Televisi daripada harus meminta dongeng pada orang tua. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan semakin maraknya acara <b>anak-anak</b> menjadi nilai lebih bagi Televisi.</span></div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kendati demikian, kegiatan mendongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang tua yang mendongeng untuk anaknya. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak. Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan mendongeng ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pertama, <b>anak</b> dapat <i>mengasah daya pikir dan imajinasinya</i>. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton dari televisi. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Kedua, <i>cerita atau dongeng</i> merupakan <u>media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak</u>, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seprti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai dengan tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ketiga, <u>dongeng</u> dapat <i>menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak</i>. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Tidak ada batasan usia yang ketat mengenai kapan sebaiknya anak dapat mulai diberi dongeng. Untuk <i>anak-anak</i> usia prasekolah, dongeng dapat membantu mengembangkan kosa kata. Hanya saja cerita yang dipilihkan tentu saja yang sederhana dan kerap ditemui anak sehari-hari. Misalnya <b>dongeng-dongeng</b> tentang binatang. Sedangkan untuk <u>anak-anak</u> usia sekolah dasar dapat dipilihkan cerita yang mengandung teladan, nilai dan pesan moral serta problem solving. Harapannya nilai dan pesan tersebut kemudian dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk menyajikannya secara menarik. Untuk itu kita dapat menggunakan berbagai alat bantu seperti boneka atau berbagai buku cerita sebagai sumber yang dapat dibaca oleh orang tua sebelum mendongeng.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dapat disimpulkan manfaat <b>Dongeng</b> untuk anak adalah :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">1. Mengasah daya pikir dan imajinasi</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">2. Menanamkan berbagi nilai dan etika</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">3. Menumbuhkan minat baca</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Mengingat begitu pentingnya <b>dongeng</b> bagi <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">perkembangan anak</a> dan juga <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/search/label/psikologi%20anak?&max-results=3" target="_blank" rel="nofollow">psikologi anak</a></i>, semestinya para pendidik di rumah maupun di lembaga tetap mempertahankan tradisi mendongeng pada anak-anak. Mendongeng bukanlah hal yang sia-sia jika dilakukan dengan benar dan menarik. Dongeng juga bisa menjadi media belajar anak anda baik secara langsung maupun tidak langsung.</span></div><br />
<tag> Dongeng dan Psikologi Anak Usia Dini, manfaat dongeng, dongeng untuk anak, paud, pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah, pendidik, orang tua, perkembangan anak, psikologi anak usia dini, dongeng dan anak, mendongeng </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-18503980920461116262012-01-24T09:17:00.000-08:002012-01-24T09:28:12.363-08:00Karakteristik Anak Usia Dini<div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit;">Karakteristik Anak Usia Dini</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Karakteristik Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibQ-uzHDjOw0RzYephA2PmgQI0bFVcuOsKaKRfh_-49d5yfzzOJdE0Qx0znsQIMfjYzRmWNl-RuHkGjD09_s8g1hrtKfUvh1FES5YsR5R7xS5WuYE0T_cW8mbccxI0TdVpv7L2s25sMM8C/s1600/karakteristik.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibQ-uzHDjOw0RzYephA2PmgQI0bFVcuOsKaKRfh_-49d5yfzzOJdE0Qx0znsQIMfjYzRmWNl-RuHkGjD09_s8g1hrtKfUvh1FES5YsR5R7xS5WuYE0T_cW8mbccxI0TdVpv7L2s25sMM8C/s200/karakteristik.jpg" width="200" /></span></a></div><span style="font-family: inherit;">Sebagai <i>orang tua</i> maupun <i>pendidik (guru)</i> dalam lembaga, anda selayaknya harus mengerti benar tentang anak didik. Anda di tuntut untuk mampu mengerti dan memahami karakter anak anda untuk memastikan tingkat atau jenjang yang sesuai bagi mereka. Terutama anak-anak yang masih duduk di bangku <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/">pendidikan anak usia dini</a></b> <i>(PAUD)</i> maupun di bangku <b>taman kanak-kanak</b>.</span><br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pola asuh <b>anak</b> dalam keluarga sangat berpengaruh dalam segala aspek perkembangan anak termasuk dalam beberapa kecerdasan anak, beberapa acuan sederhana kecakapan intrapersonal yang dapat digunakan untuk mengukur kesiapan anak memasuki sekolah dasar diantaranya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: inherit;">Anak sudah mampu mengurus diri sendiri, antara lain dalam hal buang air kecil dan buang air besar.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak sudah mampu melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu dengan inisiatifnya sendiri, misalnya bangun, mandi, dan makan tanpa harus disuruh-suruh atau di kejar-kejar untuk melaksanakan urutan tugas-tugas tersebut agar tidak terlambat sekolah.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak sudah memiliki inisiatif sendiri untuk belajar dan segera mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak sudah memiliki kesadaran bahwa untuk dapat memahami dan mendalami suatu ilmu atau kecakapan, harus belajar dengan benar.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak sudah mampu mengelola dan mengendalikan serta mengelola emosinya secara tepat guna (appropriate) dan konstruktif, bukan secara destruktif (mengamuk, membanting, memukul, berguling-guling dan sebagainya).</span></li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Beberapa aspek diatas mau tidak mau harus dimiliki oleh <b>anak</b>, guna kesuksesan belajarnya. Menurut Tembong, melalui proses pembelajaran yang benar, baik di rumah, di sekolah, maupun dilingkungan pengembangan lainnya, di akhir masa <i>sekolah dasa</i>r, diharapkan anak memiliki :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: inherit;">Need of Achievement (keinginan untuk berprestasi) yang cukup tinggi. Keinginan yang muncul dari dirinya sendiri atau kebutuhan menjadi lebih baik dari hasil sebelumnya.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Need of competences (kompetensi) Keinginan atau kebutuhan untuk mampu menguasai berbagai macam kecakapan yang diperlukan dalam perkembangan berikutnya.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Kemampuan mengelola dan mengungkapkan emosi-emosi nya secara lebih dewasa</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Kemampuan untuk menentukan pilihan atas stimulus yang positif dan konstruktif.</span></li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Adapun beberapa tolak ukur keberhasilan yang cukup penting dan mendasar dalam perkembangan kecakapan interpersonal <u>anak</u> adalah :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: inherit;">Anak-anak mampu menjalin kerja sama dan kesetiaan persahabatan yang positif dengan teman sebaya.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak-anak mampu memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf bila mereka bersalah.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak-anak mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial atau pertemanan baru.</span></li>
<li><span style="font-family: inherit;">Anak mampu mengidentifikasi peranan penting dirinya, baik didalam lingkungan keluarga, sekolah maupun di kalangan teman-teman sebayanya.</span></li>
</ul><span style="font-family: inherit;">Mungkin sedikit gambaran di atas tentang <b><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/karakteristik-anak-usia-dini.html">karakteristik anak usia dini</a></b> bisa menjadi panduan bagi anda untuk lebih memahami tentang <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">perkembangan anak</a> anda. <b>Anak </b>adalah warisan yang harus dijaga dan diberdayakan dengan sebaik-baiknya.</span></div><br />
<tag> karakteristik anak usia dini, paud, pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, orang tua, guru, pendidik, sekolah, perkembangan anak, psikologi anak, karakter anak, pendidikan anak </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-65178788218120080182012-01-22T19:19:00.000-08:002012-01-24T09:10:36.690-08:00Perkembangan Intelektual dan Kognitif Anak Usia Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Perkembangan Intelektual dan Kognitif Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivj03EYM2yiC7lvhDks69FBs26i6MNu1mZCn_yqpLoK3V_Mo12mssJTtt_rKsj_VrP9TJ5GSyDto2ukpIUb54GF9u-TIHSbu56iAa1N5AGysgMJCXjf9r01Lt0zeILsNC9n6ZD7le8fcTo/s1600/intelektual.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivj03EYM2yiC7lvhDks69FBs26i6MNu1mZCn_yqpLoK3V_Mo12mssJTtt_rKsj_VrP9TJ5GSyDto2ukpIUb54GF9u-TIHSbu56iAa1N5AGysgMJCXjf9r01Lt0zeILsNC9n6ZD7le8fcTo/s200/intelektual.jpg" width="179" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Perkembangan inteletual dan kognitif</b> merupakan salah satu perkembangan yang ditemukan pada proses <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b>. Tetapi apakah perkembangan intelektual dan perkembangan kognitif merupakan istilah yang sama, atau merupakan istilah yang berbeda makna?.</div><div style="text-align: justify;">Untuk memahaminya lebih lanjut akan dibahas pada artikel ini. Anda sebagai pendidik memang memiliki tugas untuk mampu memahami kondisi anak baik buah hati maupun anak didik anda. Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas tentang tugas-tugas yang sesuai dengan perkembangan anak di usia dini. Bagi anda yang belum membaca silahkan klik di link ini <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tugas-tugas-perkembangan-anak-usia-dini.html" target="_blank">"Tugas-tugas perkembangan anak usia dini"</a></i>.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>Perkembangan intelektual</u> pada dasarnya berhubungan dengan konsep-konsep yang dimiliki dan tindakan kognitif seseorang, oleh karenanya perkembangan kognitif seringkali menjadi sinonim dengan perkembangan intelektual. Dalam proses pembelajaran seringkali anak dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Kegiatan itu mungkin dilakukan anak secara fisik, seperti mengamati penampilan obyek yang berupa wujud atau karakteristik dari obyek tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tetapi lebih lanjut anak dituntut untuk menanggapinya secara mental melalui kemampuan berfikir, khususnya mengenai konsep, kaidah atau prinsip atas obyek masalah dan pemecahannya. Ini berarti aktivitas dalam belajar tidak hanya menyangkut masalah fisik semata, tetapi yang lebih penting adalah keterlibatannya secara mental yaitu aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan kognitif menjadi sangat penting manakala anak akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan berfikir. Masalah ini sering menjadi pertimbangan mendasar di dalam membelajarkan mereka, khususnya yang menyangkut isi atau kurikulum yang akan dipelajarinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berkaitan dengan hal itu akan diungkapkan secara berturut-turut mengenai pengertian-pengertian kognitif, proses perkembangan fungsi-fungsi <i>kognitif</i>, tahapan perkembangan kognitif dan tinjauan perpindahan berfikir praoperasional ke operasional kongkrit. Dan semua penjelasan itu akan disajikan secara runtut bagi anda para pendidik. seiring dengan vitalnya aspek pendidikan dalam perjuangan bangsa ini, penulis pribadi memberikan apresiasi yang tinggi bagi para pendidik baik <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b>, <i>Taman Kanak-Kanak</i>, maupun jenjang pendidikan lainnya. dan semoga buah tangan yang penulis sajikan dalam web ini mampu memotivasi dan memberikan inspirasi yang lebih demi menciptakan wilayah pendidikan yang menyenangkan.</div><br />
<tag> paud, anak, usia dini, pendidikan anak usia dini, sekolah, taman kanak-kanak, perkembangan, intelektual, pendidikan, Perkembangan Intelektual dan Kognitif Anak Usia Dini </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-90003853918502003492012-01-22T18:48:00.000-08:002012-01-24T09:10:48.792-08:00Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Dini<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwCdDcdYzZKh7uORKreLYxn3OI-DR4A_TBsL7KzYvbU09SC40iZW-7k9hDJKTFb-DVcD5yIJOzDR1_LzTBVjc-H3wwzuWoBrs7EqizZ43lHni0ixXWqHO8OYDOyIp7uqNcapn_8S7y9p1p/s1600/tugas.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwCdDcdYzZKh7uORKreLYxn3OI-DR4A_TBsL7KzYvbU09SC40iZW-7k9hDJKTFb-DVcD5yIJOzDR1_LzTBVjc-H3wwzuWoBrs7EqizZ43lHni0ixXWqHO8OYDOyIp7uqNcapn_8S7y9p1p/s200/tugas.jpg" width="200" /></a></div>Salam hangat kepada para pendidik di rumah, di sekolah <b>Pendidikan anak usia dini (PAUD)</b> maupun di <b>Taman Kanak-Kanak</b>. Pada Artikel kali ini kita akan membahas tentang tugas yang sesuai untuk <b>anak </b>dalam masa perkembangannya. Sebagai pengetahuan dalam mempelajari artikel ini, anda bisa membaca artikel sebelumnya tentang <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/aspek-aspek-perkembangan-anak-usia-dini.html" target="_blank"><i>"Aspek-aspek perkembangan anak usia dini</i>"</a> dan artkel <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">"Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini"</a></i>.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul dalam suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Tugas tersebut harus dikuasai dan diselesaikan oleh individu, sebab tugas perkembangan ini akan sangat mempengaruhi pencapaian perkembangan pada masa perkembangan berikutnya. Menurut Havighurst, jika seorang individu gagal menyelesaikan tugas perkembangan pada satu fase tertentu, maka ia akan mengalami kegagalan dalam pencapaian tugas perkembangan pada masa berikutnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada setiap masa perkembangan individu, ada berbagai tugas perkembangan yang harus dikuasai, adapun tugas perkembangan masa kanak-kanak menurut Carolyn Triyon dan J. W. Lilienthal (Hildebrand, 1986 : 45) adalah sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">a) Berkembang menjadi pribadi yang mandiri. Anak belajar untuk berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya di usia <i>Taman Kanak-kanak</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">b) Belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang. Pada masa Taman Kanak-kanak ini anak belajar untuk dapat hidup dalam lingkungan yang lebih luas yang tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga saja, dalam masa ini anak belajar untuk dapat saling memberi dan berbagi dan belajar memperoleh kasih sayang dari sesama dalam lingkungannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">c) Belajar bergaul dengan anak lain. Anak belajar mengembangkan kemampuannya untuk dapat bergaul dan berinteraksi dengan anak lain dalam lingkungan di luar lingkungan keluarga.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">d) Mengembangkan pengendalian diri. Pada masa ini anak belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan tuntutan lingkungannya. Anak belajar untuk mampu mengendalikan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain. Pada masa ini anak juga perlu menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan menimbulkan konsekuensi yang harus dihadapinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">e) Belajar bermacam-macam peran orang dalam masyarakat. <b>Anak</b> belajar bahwa dalam kehidupan bermasyarakat ada berbagai jenis pekerjaan yang dapat dilakukan yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat menghasilkan jasa bagi orang lain. Contoh, seorang dokter mengobati orang sakit, guru mengajar anak-anak di kelas, pak polisi mengatur lalu lintas, dan lain sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">f) Belajar untuk mengenal tubuh masing-masing. Pada masa ini anak perlu mengetahui berbagai anggota tubuhnya, apa fungsinya dan bagaimana penggunaannya. Contoh, mulut untuk makan dan berbicara, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">g) Belajar menguasai ketrampilan motorik halus dan kasar. Anak belajar mengkoordinasikan otot-otot yang ada pada tubuhnya, baik otot kasar maupun otot halus. Kegiatan yang memerlukan koordinasi otot kasar diantaranya berlari, melompat, menendang, menangkap bola dan sebagainya. Sedangkan kegiatan yang memerlukan koordinasi otot halus adalah pekerjaan melipat, menggambar, meronce dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">h) Belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan. Pada masa ini diharapkan anak mampu mengenal benda-benda yang ada di lingkungan, dan dapat menggunakannya secara tepat. Contoh, anak belajar mengenal ciri-ciri benda berdasarkan ukuran, bentuk, dan warnanya. Selain dari itu, anak dapat membandingkan satu benda dengan benda lain berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki benda tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">i) Belajar menguasai kata-kata baru untuk memahami anak/orang lain. Anak belajar menguasai berbagai kata-kata baru baik yang berkaitan dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, maupun berinteraksi dengan lingkungannya.</div><div style="text-align: justify;">Contoh, anak dapat menyebutkan nama suatu benda, atau mengajak anak lain untuk bermain, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">j) Mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan. Pada masa ini anak belajar mengembangkan perasaan kasih sayang terhadap apa-apa yang ada dalam lingkungan, seperti pada teman sebaya, saudara, binatang kesayangan atau pada benda-benda yang dimilikinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada masa <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b> maupun masa <b>taman kanak-kanak</b> anak akan cenderung melakukan pembelajaran seperti yang telah disebutkan diatas. Untuk itulah sebagai pendidik anda harus bisa menyesuaikan tugas-tugas dalam periode perkembangan anak ini, hal itu dimaksudkan agar proses pembelajaran anak bisa berjalan efektif dan efisien.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya anak selalu mengalami perkembangan. Perkembangan akan menjadi media bagi anak untuk belajar dan mengenal lingkungannya. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas tentang <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/perkembangan-intelektual-dan-kognitif.html">perkembangan kognitif yang terjadi pada anak di masa prasekolah</a></i>. </div><br />
<tag> paud, anak, usia dini, anak usia dini, pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah, perkembangan, pertumbuhan, tugas-tugas, Tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Dini, prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini, aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-36726235838905253142012-01-22T18:47:00.000-08:002012-01-24T08:26:15.721-08:00Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiurjHSLmGIGyuAxGguHSMqS2W7pEMZzTJSmtpxJjZ03ZpBBb497QLEoPf1kJYzJb8MleWIb8EVeZBYfgOOUg7ouw3wvXHgZQX44Kid87jYMFXkn65RQHTcnuUaM-QjzxyiiE69studZC0r/s1600/tujuan.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiurjHSLmGIGyuAxGguHSMqS2W7pEMZzTJSmtpxJjZ03ZpBBb497QLEoPf1kJYzJb8MleWIb8EVeZBYfgOOUg7ouw3wvXHgZQX44Kid87jYMFXkn65RQHTcnuUaM-QjzxyiiE69studZC0r/s200/tujuan.jpg" width="200" /></a></div>Sebelumnya telah dibahas tentang pentingnya <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b> dalam pembentukan karakter anak. Selengkapnya bisa anda baca <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pentigkah-pendidikan-anak-usia-dini.html">disini</a>.</div><div style="text-align: justify;">Dalam Artikel kali ini kita akan mencoba membahas tujuan-tujuan dari <i>pendidikan anak usia dini <a href="http://paudbook.blogspot.com/">(PAUD)</a></i>. Untuk para pendidik ataupun penyerta dalam pendidikan anak sebaiknya tahu akan hal ini sehingga apa yang diaplikasikan dalam mendidik anak sesuai dengan apa yang dibutuhkan anak di usia dini.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada dua tujuan mengapa perlu diselenggarakan pendidikan anak usia dini, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">* Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.</div><div style="text-align: justify;">* Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Adapun rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut beberapa ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">* Infant (0-1 tahun)</div><div style="text-align: justify;">* Toddler (2-3 tahun)</div><div style="text-align: justify;">* Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)</div><div style="text-align: justify;">* Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Saat ini, sudah ada beberapa satuan pendidikan penyelenggara <u>Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)</u>, diantaranya adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">* Taman Kanak-kanak (TK)</div><div style="text-align: justify;">* Raudatul Athfal (RA)</div><div style="text-align: justify;">* Bustanul Athfal (BA)</div><div style="text-align: justify;">* Kelompok Bermain (KB)</div><div style="text-align: justify;">* Taman Penitipan Anak (TPA)</div><div style="text-align: justify;">* Satuan PAUD Sejenis (SPS)</div><div style="text-align: justify;">* Sekolah Dasar Kelas Awal (kelas 1,2,3)</div><div style="text-align: justify;">* Bina Keluarga Balita</div><div style="text-align: justify;">* Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)</div><div style="text-align: justify;">* Keluarga</div><div style="text-align: justify;">* Lingkungan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tidak bisa dipungkiri, <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b> merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Tidak mengherankan apabila banyak negara menaruh perhatian yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan ini dan dalam pelaksanaannya diperlukan sinergitas antara tenaga pengajar, tenaga penyerta dan anak didik demi mendapatkan hasil yang maksimal.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya akan dibahas tentang <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia.html">pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini</a></i>. selengkapnya silahkan klik disini.</div><br />
<tag> paud, anak, usia dini, pendidikan anak usia dini, Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, sekolah, taman kanak-kanak </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-57523007354207498312012-01-22T18:43:00.000-08:002012-01-24T09:11:03.682-08:00Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYjGJ3h3GLXVYTB55wgjR6q5xgO0_BbGOusj0yXaVFif5_7j0RweajhK3OOtgsX29jhhGLQi8yR6ar8az7eZNGHUmEWG7MHEdCqdvD1V0sJ3i3q4B5JotzPavk1TlcUXEqPVM1AGVxsgoL/s1600/aspek.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYjGJ3h3GLXVYTB55wgjR6q5xgO0_BbGOusj0yXaVFif5_7j0RweajhK3OOtgsX29jhhGLQi8yR6ar8az7eZNGHUmEWG7MHEdCqdvD1V0sJ3i3q4B5JotzPavk1TlcUXEqPVM1AGVxsgoL/s200/aspek.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dalam dunia <b>pendidikan anak usia dini <a href="http://paudbook.blogspot.com/" target="_blank">(PAUD)</a></b>, perkembangan anak merupakan hal yang harus diperhatikan karena perkembangan anak secara lanjut akan menentukan proses pembelajaran anak tersebut di jenjang selanjutnya. Berbicara masalah perkembangan anak dalam artikel sebelumnya saya telah menulis tentang <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">prinsip-prinsip yang berhubungan dengan perkembangan anak usia dini</a></i>. Selanjutnya pada artikel kali ini kita akan membahas tentang <b>aspek-aspek yang dilalui dalam proses perkembangan anak</b>.<br />
<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Perkembangan</b> berkenaan dengan keseluruhan <i>kepribadian anak</i>, karena kepribadian membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian anak, yaitu aspek intelektual, fisikmotorik, sosial, emosional, bahasa, moral dan keagamaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan dari tiap aspek kepribadian tidak selalu bersama-sama atau sejajar, perkembangan sesuatu aspek mungkin mendahului atau mungkin juga mengikuti aspek lainnya. Pada awal kehidupan anak, yaitu pada saat dalam kandungan dan tahun-tahun pertama kehidupan, perkembangan aspek fisik dan motorik sangat menonjol.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selama sembilan bulan dalam kandungan, ukuran fisik bayi berkembang dari seperduaratus milimeter menjadi 50 sentimeter panjangnya. Selama dua tahun pertama, bayi yang tidak berdaya pada awal kelahirannya, telah menjadi anak kecil yang dapat duduk, merangkak, berdiri, bahkan pandai berjalan dan berlari, bisa memegang dan mempermainkan berbagai benda atau alat. <i>Perkembangan aspek intelektual</i> diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke arah pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada masa anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan selama masa belajar dan mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah atas (usia 16-17 tahun).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Perkembangan aspek sosial</b> diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak senang bermain bersama teman sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja (16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antar teman dalam berbagai bentuk permainan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>Aspek bahasa</u> berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau orang dewasa. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan suatu proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>Perkembangan emosi atau perasaan</i> berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada usia 18-21 tahun. Aspek moral dan keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru, baru kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perbuatan prakarsa sendiripun pada mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang karena kontrol dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai oleh individu pada akhir masa remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masih banyak aspek-aspek yang ada dan mungkin itu belum disebutkan dalam artikel kali ini. sekiranya ada pertanyaan atau tambahan tentang artikel kali ini bisa dituliskan lewat komentar. InsyaAlloh kita akan bahas lebih lanjut dan lebih detail lagi tentang <i>aspek-aspek perkembangan anak usia dini</i> di kemudian hari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Pendidikan anak usia dini (PAUD)</b> harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak pada masa-masa tertentu. Untuk itu pada artikel selanjutnya akan dibahas tentang <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tugas-tugas-perkembangan-anak-usia-dini.html">tugas-tugas pada masa perkembangan anak usia dini</a></i>. Semoga Artikel ini bermanfaat !!</div><br />
<tag> paud, anak, usia dini, pendidikan anak usia dini, pertumbuhan, perkembangan, Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini, prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini, tugas-tugas Perkembangan Anak Usia Dini, kepribadian anak, intelektual, fisikmotorik, sosial, emosional, bahasa, moral, keagamaan </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-83911666459699021922012-01-22T18:40:00.000-08:002012-01-24T09:11:17.199-08:00Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxsjjt8gfnE1EhWlJglfy30ZZ4oqL1TPywFtAhZzi5ORftEIGFSI3rDjHTUERQ_y4PgUYpJ_HUvDrAohpKUdt6rzFWPB3QBYIghxO1XMr8qWAQndhYTwVua2TfGsI3ratjbd8q7uzSLa4T/s1600/prinsip.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxsjjt8gfnE1EhWlJglfy30ZZ4oqL1TPywFtAhZzi5ORftEIGFSI3rDjHTUERQ_y4PgUYpJ_HUvDrAohpKUdt6rzFWPB3QBYIghxO1XMr8qWAQndhYTwVua2TfGsI3ratjbd8q7uzSLa4T/s200/prinsip.jpg" width="171" /></a></div><span style="text-align: justify;">Para pembaca paudbook yang berbahagia, mari kita lanjutkan pembahasan kita tentang </span><b style="text-align: justify;">pendidikan anak usia dini <a href="http://paudbook.blogspot.com/">(PAUD)</a></b><span style="text-align: justify;">.</span><br />
<div style="text-align: justify;">Setelah sebelumnya kita memahami tentang hakikat dan makna <i><a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia.html" target="_blank">pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini</a></i> dengan klasifikasi masing-masing dan perbedaan serta hubungannya antara yang satu dengan yang lain, pada artikel kali ini kita akan mencoba membahas prinsip-prinsip yang ada dalam masa perkembangan anak usia dini.</div><div style="text-align: justify;"><a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai sejak masa pertemuan sel ayah dengan ibu (masa konsepsi) dan berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan individu bersifat dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat, tetapi bisa juga cepat, berkenaan dengan salah satu aspek atau beberapa aspek perkembangan. Perkembangan tiap individu juga tidak selalu seragam, satu sama lain berbeda baik dalam tempo maupun kualitasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam perkembangan individu dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek.</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. perkembangan. Aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya tersembunyi. Perkembangan berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain mungkin sangat cepat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Setiap individu memiliki irama dan kualitas perkembangan yang berbeda.</div><div style="text-align: justify;">Seorang individu mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan irama perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lain seperti keterampilan atau estetika cenderung kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada individu lain yang ketrampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak lambat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban (mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas dan tidak bermakna, seperti : mmm-mmm-mmm) sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur dan sedikit demi sedikit.</div><div style="text-align: justify;">Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasisituasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju pada yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan ke lima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang dengan beberapa jari, dan akhirnya menggunakan ujung-ujung jarinya. Dalam perkembangan terjadi proses diferensiasi atau penguraian kepada hal yang lebih kecil dan terjadi pula proses integrasi. Dalam integrasi ini beberapa kemampuan khusus/kecil bergabung membentuk satu kecakapan atau keterampilan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dapat dilewati secara cepat, sehingga nampak seperti tidak melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">7. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya.</div><div style="text-align: justify;">Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.</div><div style="text-align: justify;">Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ternyata banyak juga prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan anak di usia dini. Sebagai pendidik ataupun orang tua anda selayaknya memahami segala prinsip yang berhubungan dengan anak anda demi memudahkan <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b>. Dan kalau ada saran atau tambahan jangan sungkan-sungkan menulis pada box komentar. Kita akan coba membahas bersama-sama tentang permasalahan di atas. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas tentang <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/aspek-aspek-perkembangan-anak-usia-dini.html" target="_blank"><i>aspek-aspek dalam perkembangan anak usia dini</i>.</a></div><br />
<tag> paud, anak, usia dini, pendidikan, pendidikan anak usia dini, perkembangan, pertumbuhan, prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini, sekolah, taman kanak-kanak </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-70339016577510050412012-01-22T18:36:00.000-08:002012-01-24T09:11:28.695-08:00Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh34cyWT5Ddn6LJ1tJtRGBv3trPCUwhFMeRWVYFJ3Q2xSeBet0gJRDi_pltA9uM35YGCiJ2wQBA6EBJzdQxahWJfhaWpubBFEu4pn-LN-c9Q90U3e1-jBZlDX2DCAl7AtleVyquiSYjdGUi/s1600/early+child+education.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh34cyWT5Ddn6LJ1tJtRGBv3trPCUwhFMeRWVYFJ3Q2xSeBet0gJRDi_pltA9uM35YGCiJ2wQBA6EBJzdQxahWJfhaWpubBFEu4pn-LN-c9Q90U3e1-jBZlDX2DCAl7AtleVyquiSYjdGUi/s200/early+child+education.jpg" width="188" /></a></div><div style="text-align: justify;">Setelah mengetahui tujuan, undang-undang dan lembaga yang memfasilitasi <b>pendidikan anak usia dini <a href="http://paudbook.blogspot.com/">(PAUD)</a></b> pada artikel sebelumnya (<a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tujuan-pendidikan-anak-usia-dini-paud.html">Selengkapnya klik disini</a>). Anda perlu mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anak anda. Seringkali kita mendengar istilah <b>pertumbuhan dan perkembangan</b>. apakah kedua istilah tersebut memiliki kesamaan arti atau malah berbeda. Untuk memahami lebih dalam tentang istilah pertumbuhan dan perkembangan anak langsung saja kita menuju pembahasan di bawah ini.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Istilah <i>pertumbuhan dan perkembangan</i> seringkali dipergunakan seolah-olah keduanya mempunyai pengertian yang sama, karena menunjukan adanya suatu proses perubahan tertentu yang mengarah kepada kemajuan. Padahal sesungguhnya istilah pertumbuhan dan perkembangan ini mempunyai pengertian yang berbeda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>Pertumbuhan</u> dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan alam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain dari pengertian di atas, pertumbuhan dapat didefinisikan pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu yang sehat dalam fase-fase tertentu. Hasil dari pertumbuhan ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><u>Perkembangan</u> dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-urutan perubahan yang bersifat sistematis, dalam arti saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh,. anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf. Selain itu perubahan juga bersifat progresif, yang berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh, perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang bersifat sederhana berkembang ke arah yang lebih kompleks Berkesinambungan merupakan ciri lain dari perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak bersifat meloncat loncat atau karena unsur kebetulan. Contoh, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus mampu berdiri dan merangkak terlebih dahulu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari uraian pengertian perkembangan di atas perlu disadari bahwa pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan psikis individu, karena pada suatu saat tertentu kedua istilah ini dapat digunakan secara bersamaan. Dengan kata lain, perkembangan merupakan hasil dari pertumbuhan, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari uraian di atas kita bisa mengetahui bahwa <b>pertumbuhan dan perkembangan anak</b> memiliki pengertian yang berbeda tetapi memiliki kesinambungan makna dalam membangun karakter dan <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b>. Begitu juga kita perlu mengetahui prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini. Dan itu akan dibahas pada artikel selanjutnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dapatkan Informasi tentang <i>prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini </i>(<a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html">Silahkan klik disini</a>).</div><br />
<tag> pertumbuhan anak, perkembangan anak, usia dini, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini, paud, prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini, sekolah, taman kanak-kanak </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9081420056575066728.post-87943706532856600852012-01-22T18:30:00.000-08:002012-01-24T08:25:57.661-08:00Pentigkah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a alt="Pentigkah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOvtQcOxXHsKMavXWT3jHpMay9l1_Noe0Z5PsJY-Ih0aqplx0fMXf7vCErFzeZCx2pf5Ta2hq1D4BCyQ4qtb982Z48pJQTuACfZxYu-LGz5VwEPQo2ZAKUkF9V1sDuzjzmL3FZu-wFuDE-/s1600/pentingnya.jpg" imageanchor="1" rel="nofollow" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOvtQcOxXHsKMavXWT3jHpMay9l1_Noe0Z5PsJY-Ih0aqplx0fMXf7vCErFzeZCx2pf5Ta2hq1D4BCyQ4qtb982Z48pJQTuACfZxYu-LGz5VwEPQo2ZAKUkF9V1sDuzjzmL3FZu-wFuDE-/s200/pentingnya.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Pendidikan anak usia dini (PAUD)</b> merupakan tingkat pendidikan sebelum menuju tingkat pendidikan sekolah dasar (SD). <a href="http://paudbook.blogspot.com/">PAUD</a> merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia lima sampai enam tahun. Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan Serta perkembangan jasmani dan rohani agar anak yang masih di usia dini memiliki kesiapan dan kecakapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan dalam tingkat ini bisa diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.</div><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mengapa pendidikan anak usia dini itu penting? Ya, karena masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan dan mendapatkan pembelajaran yang berarti.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama, sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Coba anda bayangkan bagaimana pentingnya masa perkembangan anak anda di usia mereka yang masih dini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya, hingga masa dewasa. Pahami, masa emas ini hanya datang sekali! Apabila terlewat, berarti habis sudah peluang Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu, <i>pendidikan anak usia dini (PAUD)</i> dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Singkatnya, <u>pendidikan anak usia dini (PAUD)</u> merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain penjelasan tentang pentingnya pendidikan di usia dini dalam pembentukan fisik kordinasi motorik, kecerdasan anak serta pembentukan sikap dan perilaku anak sebagaimana yang diuraikan di atas, mungkin bagi pendidik perlu mengetahui manfaat dan tujuan dari <b>pendidikan anak usia dini (PAUD)</b>, serta macam-macam lembaga pendidikan yang bisa dijadikan tempat belajar bagi anak. Selengkapnya bisa anda review di <a href="http://paudbook.blogspot.com/2012/01/tujuan-pendidikan-anak-usia-dini-paud.html">sini</a>.</div><br />
<br />
<tag> paud, anak, usia dini, pendidikan anak usia dini, sekolah, taman kanak-kanak, Pentingkah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)? </tag>De_Luffyhttp://www.blogger.com/profile/09749997857854461945noreply@blogger.com1